Desa Sukoraharjo merupakan hasil penggabungan beberapa desa yang dulu berdiri sendiri, yaitu Desa Legok, Desa Ketapang, Desa Blobo, dan Desa Sembujo. Proses penggabungan dimulai dengan bergabungnya Desa Legok yang dipimpin oleh mbah SUROMEDJO dengan Desa Ketapang yang sebelumnya dipimpin oleh mbah SATENI. Selanjutnya, Desa Blobo yang dipimpin oleh mbah TOMOASTRO menyatukan diri dengan Desa Sembujo yang dipimpin oleh mbah WIRODRONO. Akhirnya, empat desa tersebut menjadi tiga desa, dan pada akhirnya, Desa Sembujo bergabung dengan Desa Blobo menjadi desa bernama "SUKORAHARJO" atas anjuran ONDER BUTIK.

Nama "SUKORAHARJO" berasal dari pemberian mbah TOMOASTRO yang pernah memerintah di Desa Blobo. Nama ini terdiri dari "Suko" yang berarti bahagia, kesenangan, dan "Raharjo" yang berarti kemakmuran dan keselamatan. Jadi, "SUKORAHARJO" mengandung arti kesenangan, kebahagiaan, kemakmuran, dan keselamatan bagi desa dan seluruh warga masyarakatnya.

Secara geografis dan administratif, Desa Sukoraharjo merupakan salah satu dari 18 Desa dan Kelurahan di Kecamatan Kepanjen, Kabupaten Malang. Desa ini memiliki luas wilayah 391 Ha dan terletak pada ketinggian 440 meter di atas permukaan air laut, dengan koordinat -8°7'4,242 LS dan 112°35°41 BT.

Desa Sukoraharjo berbatasan langsung dengan Desa Jatirejoyoso dan Kelurahan Ardirejo di sebelah barat, Desa Sukonolo dan Desa Bulupitu di sebelah timur, Desa Curungrejo di sebelah utara, serta Kelurahan Ardirejo di sebelah selatan.

Luas wilayah Desa Sukoraharjo terbagi sebagai berikut:
- Tanah Sawah: 208 Ha
- Tanah Kering: 100 Ha
- Tegalan/Kebun: 83 Ha
- Bangunan/Pemukiman: 0 Ha
- Irigasi Teknis: 0 Ha
- Irigasi Stengah Teknis: 0 Ha
- Irigasi Sederhana (non PU): 0 Ha
- Padang Pengembalaan: 0 Ha
- Kolam: 0 Ha

Pada tahun 2019, jumlah penduduk Desa Sukoraharjo mencapai 8.173 jiwa, terdiri dari 4.157 laki-laki dan 4.016 perempuan.

Ini adalah gambaran singkat "Tentang Kita: Sejarah dan Profil Desa Sukoraharjo." Semoga informasi ini membantu untuk lebih memahami desa kami.